
Cara Mengenali Makanan Mengandung Babi, Bisa dari Aroma dan Tekstur

Sejuk.co.id, Jogja – Makanan mengandung babi perlu dihindari umat muslim. Untuk mengenalinya, berikut ciri dan karakteristik makanan tersebut, termasuk dari aroma dan teksturnya.
Makanan mengandung babi belum tentu mudah dikenali karena sering kali yang dipakai bukan hanya dagingnya, melainkan juga produk turunan seperti lemak, minyak, gelatin, dan bahan tak terdeteksi lainnya.
Bagi muslim, beberapa hal bisa dilakukan untuk mengenali makanan mengandung babi. Berikut karakteristik dan cirinya:
1. Karakteristik Daging Babi
Jika ke restoran, amati nama menu yang terlihat asing. Kamu juga bisa menanyakan bahannya bila ragu. Jika sudah terlanjur pesan dan ingin tahu apakah makanan tersebut mengandung babi atau tidak, coba amati cirinya:
– Tampak berlemak atau berminyak
– Serat daging lebih halus
– Warna daging pucat atau pink
– Muncul aroma khas daging babi. Baunya amis, tapi beda dengan amis sapi atau ikan
– Tekstur daging babi lebih lembek karena tinggi lemak
2. Makanan Terasa Sangat Renyah

Lemak babi, atau biasa dikenal dengan istilah lard, sering dimanfaatkan seperti halnya mentega.
Dirujuk dari The Spruce Eats, lard sering digunakan untuk memproses masakan-masakan yang digoreng dengan suhu tinggi. Hasilnya, makanan akan memiliki tekstur renyah.
Tidak hanya menggoreng, lard juga sering dimanfaatkan dalam proses memanggang. Lemak yang berasal dari babi ini akan menghasilkan kulit atau adonan ekstra renyah.
Hal ini dimungkinkan karena lard punya suhu leleh lebih tinggi dibanding mentega.
Namun, kamu juga tidak dapat serta-merta menghakimi setiap makanan renyah dimasak dengan lemak babi.
Guna memastikan, kamu bisa bertanya kepada pelayan atau chef.Cara Memastikan Makanan Tidak Mengandung Babi
1. Cari Logo Halal MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan memberikan semacam stempel atau logo untuk makanan dan minuman yang sudah melalui proses pengujian.
Logo tersebut dulunya berbentuk bulat dengan kombinasi warna putih-hijau. Sementara itu, logo terbarunya berbentuk kaligrafi bertuliskan halal dengan warna ungu.
2. Cek Tanda Khusus Kandungan Babi
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mewajibkan setiap pangan olahan yang mengandung babi mencantumkan tanda khusus. Tanda tersebut berbentuk persegi panjang dengan warna dasar putih. Di tengah-tengahnya, tertulis ‘Mengandung Babi’ dengan gambar hewan berkaki empat tersebut.
Tanda ini bisa menjadi acuan mudah bagi detikers untuk menentukan ada tidaknya unsur babi dalam suatu makanan.
3. Telaah Bagian Komposisi
Di kemasan setiap makanan atau minuman, kamu akan menjumpai tabel komposisi. Nah, lakukan pengecekan menyeluruh terhadap daftar kandungan tersebut. Kamu mungkin akan menjumpai sejumlah istilah yang berkaitan dengan babi sebagai penanda. Misalnya pig, pork, hog, bacon, ham, dan lainnya.
4. Manfaatkan Aplikasi LPPOM MUI dan BPOM
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI menyediakan website dan aplikasi khusus yang bisa kamu manfaatkan untuk mengecek kehalalan suatu produk.
Tidak hanya MUI, BPOM juga memiliki situs web resmi yang menyediakan informasi resmi seputar komposisi maupun izin edar suatu produk makanan/minuman.
Sumber dari : detikjogja