Gen Z Diprediksi Menjadi Generasi Terkaya pada 2035, Ini Alasannya

Sejuk.co.id – Generasi Z atau gen Z diproyeksikan bakal menjadi generasi terkaya dalam sejarah pada 2035. Gen Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Peneliti Bank of America menyebutkan, generasi tersebut akan mengumpulkan uang lebih dari 74 triliun dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1.215 triliun pada 2040.

Temuan ini di luar dugaan, lantaran generasi Z tumbuh dalam lingkungan ekonomi yang sulit. Kondisi perekonomian saat ini tidak memungkinkan bagi gen Z untuk mencapai apa yang dulunya dianggap sebagai tonggak penting dalam hidup, seperti membeli rumah dan membangun keluarga.

Saat ini, hampir sepertiga atau sekitar 32 persen generasi Z yang merasa tertinggal dari orang tua mereka ketika berusia sepertinya, khususnya capaian dalam hal keuangan. Jumlah gen Z yang menerima tunjangan pengangguran di AS juga meningkat hampir 32 persen pada Februari 2025.

Pada periode yang sama, pengangguran di kalangan pekerja baru yang kemungkinan besar diwakili oleh gen Z juga naik 9 persen dari tahun ke tahun.

Lantaran tidak mampu menabung lebih untuk pencapaian penting, gen Z dikenal gemar berfoya-foya untuk liburan dan menonton konser atau memanjakan hewan peliharaan mereka. Laporan Bank of America menyimpulkan, gen Z adalah generasi yang gemar berbelanja, seperti dikutip dari Newsweek.

Lantas, mengapa gen Z bisa diproyeksikan menjadi gen terkaya pada 2035

Alasan gen Z jadi generasi terkaya pada 2035 Laporan Bank of America menyebut, gen Z bakal menjadi generasi paling kaya dalam 10 tahun ke depan akibat Great Wealth Transfer.

Great Wealth Transfer adalah transfer kekayaan yang sangat besar dari generasi Baby Boomer saat mereka mewariskan aset kepada generasi yang jauh lebih muda, baik generasi Y, milenial, hingga gen Z.

Laporan pada 2021 dari Cerulli Associates memperkirakan, total harta yang bakal diwariskan dari Boomers ke Generasi X, Milenial, dan gen Z adalah 84 triliun dollar AS atau sekitar Rp 1.380 triliun pada 2045.

Peneliti BofA memperkirakan, kombinasi peningkatan kekayaan dan tingkat pengeluaran selama 10 tahun ke depan bakal mengubah gen Z menjadi kekuatan ekonomi global terkemuka.

Pada 2023, gen Z hanya mengumpulkan pendapatan sebesar 9 triliun dollar AS. Tapi dalam 5 tahun ke depan, menurut BofA Global Research, mereka akan mampu mengumpulkan pendapatan hingga 36 triliun dollar AS atau sekitar Rp 591 triliun.

Sementara pada 2040, pendapatan gen Z mencapai lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya.

Gen Z mengganggu perekonomian pasar

Meski diproyeksikan menjadi generasi paling kaya, penulis studi mencatat bahwa gen Z bakal menghadapi tantangan keuangan dan ekonomi.

“Kemungkinan besar mereka akan menjadi generasi yang paling mengganggu perekonomian, pasar, dan sistem sosial,” prediksi para peneliti.

“Entah karena perubahan pola makan atau berkurangnya konsumsi alkohol atau tabungan dan perumahan, Gen Z akan mendefinisikan ulang apa artinya menjadi konsumen AS,” lanjut peneliti.

Oleh karena itu, pakar literasi keuangan Amanda Frances menyarankan supaya gen Z mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan posisi mereka dalam tatanan ekonomi global, termasuk memposisikan diri secara internal dengan pola pikir dan keyakinan mereka terhadap uang, seperti dikutip dari People.

Dia menyarankan agar gen Z menjadi investor, bukan hanya konsumen. Frances menuturkan, berinvestasi sedini mungkin dapat mengembangkan kekayaan menjadi lebih besar di kemudian hari.

Dia juga mengatakan bahwa gen Z memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh generasi yang lebih tua, yakni kefasihan digital yang memberi ruang dan akses bagi mereka untuk membangun kekayaan melalui fintech, ecommerce, pembuat konten, dan bisnis berbasis AI.

Sumber : Kompas.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *