Mengapa Harga BBM di Malaysia Sangat Murah dan Kualitasnya Top?
Sejuk.co.id – Harga dan kualitas BBM yang dijual SPBU Pertamina di Indonesia belakangan jadi polemik bersamaan saat stok BBM di SPBU swasta mengalami kelangkaan. Litbang Kompas melalui Kompas Monitoring bahkan mencatat, sentimen negatif terhadap produk BBM Pertamina sangat tinggi, yakni mencapai 88,6 persen. Dalam pemantauannya di media sosial, Litbang Kompas mencatat, banyak warganet mengeluh bahwa BBM Pertamina lebih cepat habis atau lebih boros meski memiliki angka oktan atau research octane number (RON) yang sama dengan produk dari BBM swasta. Ada pula warganet yang mengeluhkan performa mesin kendaraannya menurun dan tidak bekerja secara optimal karena mengonsumsi BBM Pertamina.
Selain itu, ada pula yang memberikan komentar terkait pengalamannya mendapatkan BBM bercampur air di beberapa SPBU pelat merah itu.
Kualitas dan harga BBM di Malaysia Untuk diketahui, harga BBM di Malaysia diperbaharui setiap sepekan sekali mengikuti peraturan resmi dari Kementerian Keuangan Malaysia. Harga BBM di sana dibedakan berdasarkan nilai oktan atau RON. Oktan adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan (knocking) yang dihasilkan di ruang bakar saat terjadi pembakaran. Angka oktan didapat setelah melalui hasil penelitian laboratorium. Semakin tinggi RON, maka semakin baik kualitasnya dalam pembakaran di ruang mesin, terutama untuk mobil-mobil keluaran terbaru.
Harga BBM di Malaysia ini juga rutin diumumkan oleh Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Halehwal Pengguna (KPDNHEP), semacam Kemendag di Indonesia. Harga ini berlaku untuk semua SPBU di Malaysia, baik SPBU swasta maupun SPBU pelat merah milik Petronas. Per hari ini, Senin (22/9/2025), harga BBM di Malaysia untuk bensin oktan RON 95 dijual di harga RM 2,05 atau setara dengan Rp 8.073 (kurs Rp 3.938). Lalu bensin RON 97 dibanderol RM 3,21 atau dalam rupiah sama dengan Rp 12.640, dan BBM diesel euro 5 seharga RM 2,93 atau setara dengan Rp 11.530.
RON 95 merupakan jenis bensin dengan kualitas kandungan nilai oktan 95, sehingga kualitasnya di atas Pertamax yang dijual Pertamina di Indonesia dengan RON 92. Contoh bensin RON 95 di Indonesia adalah Pertamax Green 95, Shell V-Power, dan BP Ultimate.
Harga BBM Malaysia bakal turun Belum lama ini, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa pemerintah akan menetapkan harga bensin RON 95 turun jadi sebesar RM 1,99 atau setara dengan Rp 7.840 per liter mulai 30 September 2025. Menurut Anwar yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, harga bensin di Malaysia yang bisa ditekan serendah mungkin bisa meringankan beban ekonomi secara langsung bagi lebih dari 16 juta warga Malaysia.
Semua pemegang Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sah berhak memperoleh bensin RON 95 dengan harga subsidi tersebut.
Sementara itu, warga asing tidak termasuk penerima subsidi. Mereka tetap harus membeli RON 95 dengan harga pasar yang diperkirakan mencapai RM 2,60 per liter atau setara Rp 10.245.
“Manfaat dan keistimewaan (subsidi harga BBM di Malaysia) ini diberikan sebagai apresiasi dan pengakuan atas semangat hari Nasional Malaysia, sebagaimana diberikan untuk seluruh warga negara Malaysia,” kata Anwar, dikutip dari Bernama, kantor berita milik pemerintah Malaysia, Senin (22/9/2025). Ia menegaskan, subsidi RON 95 ini bersifat universal bagi rakyat Malaysia, tanpa membedakan tingkat pendapatan. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk penghargaan pemerintah kepada rakyat. Mengapa harga BBM di Malaysia murah? Perlu diketahui, pemerintah Malaysia hanya memberikan subsidi untuk bensin RON 95. Sementara untuk RON 97 tidak disubsidi sehingga banderolnya mengikuti harga pasar.
Kualitas RON 97 yang dijual di SPBU Petronas Malaysia ini mendekati produk Pertamax Turbo (RON 98) di SPBU Pertamina yang harga terbarunya saat ini adalah Rp 14.500 per liter.
Dikutip dari laman Brunei Shell Marketing Company Sendirian Berhad (BSM), harga bensin Shell Regular (RON 90) dijual seharga Rp 3.800 per liter, Shell Super (RON 92) Rp 5.500 per liter, dan Shell V-Power (RON 95) Rp 8.500 per liter. Faktor lain yang harus diperhatikan, selain menikmati harga BBM lebih murah, Malaysia juga memiliki GDP per kapita jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia. Pada tahun 2020, GDP per kapita Indonesia adalah sebesar 3.869 dollar AS atau setara dengan Rp 55,57 juta. Sementara GDP per kapita Malaysia tiga kali lipatnya, yakni 10.401 dollar AS atau setara Rp 149,40 juta.
Peringkat harga BBM Malaysia Laporan Picodi yang dikutip dari The Malaysian Reserve juga menyebutkan bahwa Malaysia berada di peringkat kelima dalam hal rasio harga bensin paling terjangkau dengan gaji rata-rata setelah mengesampingkan negara-negara Timur Tengah. Di mana satu orang warga Malaysia dapat membeli 1.707 liter bensin dengan satu kali gaji sebulan. Selandia Baru berada di peringkat keempat dengan 1.852 liter, sedangkan Korea Selatan di peringkat ketiga dengan 1.908 liter.
Di tempat kedua adalah Jepang dengan 2.006 liter. Australia menduduki puncak daftar, di mana satu gaji dapat membeli 3.783 liter bensin. Sementara untuk negara-negara Petrodollar di Timur Tengah seperti Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab memiliki rasio lebih besar lagi, di mana satu gaji dapat membeli antara 4.900 dan 6.500 liter bensin.
